BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia
industri, penulis sering menjumpai macam-macam bearing. Dimana bearing biasa
digunakan sebagai bantalan poros supaya pada saat perpindahan daya, mengurangi
terjadinya kehilangan daya akibat gesekan. Dalam pemasangan dan pelepasan
bearing harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar, agar tidak terjadi
keausan/kerusakan pada poros dan bearing. oleh karena itu,
Bantalan
merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup
penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros
dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup
kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.
Disini akan membahas tentang pemeriksaan poros pada bidang acuan secara
vertical dan horizontal serta cara mamasang bearing dengan metode paksa dan
heater.
1.2 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas sofkill ini , penulis membagi kedalam empat
bab dan setiap babnya sub bab berserta penjelasannya. Pembagian bab-bab
tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, metode penulisan yang
digunakan serta sistematika penulisan .
BAB 11 LANDASAN
TEORI
Bab ini menerangkan tentang teori-teori dasar yang digunakan dalam
proses perancangan bearing dan pengertian beserta fungsinya.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan mengenai langkah kerja dari proses pembuatan dan
gambar dari product.
BAB IV PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan dan saran yang telah dilakukan dengan mempelajari nilai-nilai
pembahasan sehingga dapat menyimpulkam kajian-kajian teori yang didapat.
BAB II
PENJELASAN
2.1 Definisi
Bantalan ( Bearing ) diperlukan untuk menumpu poros
berbeban, agar dapat berputar atau bergerak bolak-balik secara kontinyu serta
tidak berisik akibat adaya gesekan. Posisi bantalan harus kuat, hal ini agar
elemen mesin dan poros dapat bekerja dengan baik. Pada suatu peralatan/mesin
dapat dipastikan bahwa terdapat banyak komponen yang bergerak baik dalam bentuk
gerakan angular maupun gerakan linear. Gerakan relative antar komponen
mesin akan menimbulkan gesekan, dimana gesekan ini dapat menurunkan efisiensi
mesin, meningkatnya temperatur, keausan, dan berbagai efek negatif lainya.
Gesekan antara komponen mesin tersebut dapat diminimalkan dengan menggunakan
bantalan atau bearing. Terdapat dua jenis mekanisme yang digunakan bantalan
dalam mengatasi gesekan yaitu mekanisme sliding dan mekanisme rolling. Untuk
mekanisme sliding, dimana terjadi gerakan relatif antar permukaan, maka
penggunaan pelumas memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan mekanisme
rolling, dimana tidak boleh terjadi gerakan relatif antara pemukaan yang
berkontak, peran pelumas lebih kecil. Bentuk pelumas dapat berupa gas, cair maupun
padat.
Sebagai Seorang Teknik Mesin, Tentunya kita sudah Mengetahui
Apa Yang Dimaksud dengan Bearing (Bantalan). Tetapi, Tidak menutup
kemungkinan Masih ada juga Teman-Teman Teknik yang belum mengetahuinya dan sekaligus saya
juga ingin memberi tahukan tentang Bearing (Bantalan) ini Kepada Siapa saja
yang ingin Mengetahuinya. Bearing adalah alat yang memungkinkan
terjadinya pergerakan relatif antara dua bagian dari alat atau mesin, biasanya
gerakan angular atau linear. Dengan adanya Bearing, gesekan antara dua bagian
tersebut menjadi sangat minim dibandingkan tanpa bearing.
Letak Bearing bisa di mana saja
tergantung alat dan Mesin yang memanfaatkan bearing tersebut dan jenis
bearingnya. Salah satu jenis bearing adalah Bearing Freewheel, yang ada di
Sepeda. Mungkin kamu tidak menyadarinya, ketika kamu mengayuh Pedal Sepeda ke
arah depan, Sprocket Pedal akan menarik rantai sepeda, tapi ketika
dikayuh kebelakang, sprocket pedal tidak menarik rantai sehingga sepeda tidak
mundur ke belakang.
Sedangkan Untuk Fungsi Bearing (Bantalan) tersebut Adalah :
·
Untuk mengurangi koefisien gesekan
antara as dan rumahnya.
·
Menjadikan as dan rumahnya tidak aus
karena tidak bergesekan langsung tapi melalui bearing.
·
Mempermudah maintenance peralatan
yang berputar.
·
Memper murah biaya pembuatan as ( as
tidak perlu dibuat dari baja kwalitas tinggi)
·
Menjadikan alat yang berputar heavy
duty dan mengurangi waktu perawatan.
BAB III
CONTOH PRODUCT
Gambar Contoh Ball
Bearing
Bearing adalah perangkat keras mekanik yang
memungkinkan dibatasi gerak relatif antara dua bagian, biasanya linier
atau gerakan rotasi. Ini mendukung dua bagian dan mengurangi
gesekan. Tujuan utama dari bearing adalah untuk memungkinkan gerakan
relatif halus antara dua benda atau bagian yang berbeda dari objek yang sama.
3.1
Klasifikasi Bahan
Bearings terbuat dari berbagai bahan stainless steel. Karena bearing harus menanggung banyak baja sehingga sangat kuat. Kualitas baja yang digunakan menentukan daya tahan bearing. Bearing terbuat dari lembaran logam mengeras karbon baja atau ditekan. Klasifikasi industri standar untuk baja dalam beberapa bearing adalah 52100, yang mengandung kromium 1% dan karbon 1%. Baja tersebut dapat dibuat sangat keras. 440C stainless steel digunakan untuk bearing yang tahan terhadap suhu tinggi dan gesekan terhadap gaya.
Aplikasi diversifikasi bearing dalam industri yang berbeda dan instrumen telah memaksa insinyur untuk menemukan bahan-bahan baru untuk pembuatan bearing yang sesuai dengan aplikasi spesifik. Misalnya keramik telah menjadi sangat populer dalam membuat bearing skateboard. Selain dari bahan stainless steel, pembuatan bearing logam termasuk tembaga, nikel, kuningan, besi, aluminium, tembaga, dll. Bahan yang digunakan untuk pembuatan bearing logam non meliputi keramik, kaca, plastik (misalnya, nilon, polioksimetilen, teflon, UHMWPE, dll), dan bahkan safir. Kayu adalah bahan utama untuk membuat bearing di zaman kuno.
3.2 Macam – Macam bahan
yang digunakan pada pembuatan ball
bearing
a. Bearing Logam / Metallic
Bearing Bearing logam umumnya lunak, dapat dibentuk dan dapat ditipiskan, dan terdiri dari alloy kristal yang keras yang ditahan dalam.
Bearing Bearing logam umumnya lunak, dapat dibentuk dan dapat ditipiskan, dan terdiri dari alloy kristal yang keras yang ditahan dalam.
b. Logam Putih / White
Metals – Berbahan Dasar Kaleng / Tin Base dan Berbahan Dasar Timah /
Lead Base
Logam berbahan dasar kaleng adalah yang paling bermanfaat, sebagian karena logam dapat dicetak secara lebih akurat karena logam berbahan timah lebih kurang kekuatannya, khususnya pada suhu yang tinggi massa yang terbuat dari metal lunak.
Logam berbahan dasar kaleng adalah yang paling bermanfaat, sebagian karena logam dapat dicetak secara lebih akurat karena logam berbahan timah lebih kurang kekuatannya, khususnya pada suhu yang tinggi massa yang terbuat dari metal lunak.
c. High Lead dan Cupper
Lead Standar
Cupper-lead bearing akan tahan terhadap beban terbesar tanpa bahaya kerusakan mekanis. Namun, karena kekerasannya, (dibandingkan dengan logam putih) oil pad antara journal dan bearing adalah penting,
Cupper-lead bearing akan tahan terhadap beban terbesar tanpa bahaya kerusakan mekanis. Namun, karena kekerasannya, (dibandingkan dengan logam putih) oil pad antara journal dan bearing adalah penting,
d. Fosfor – Perunggu
digunakan saat pembebanan bersifat sangat berat. Karena kekerasannya, Fosfor-Perunggu membutuhkan journal atau shaft yang benar-benar dikeraskan secara utuh. Material ini tidak akan mengalami ketidak sejajaran dan pelumasan yang bebas harus digunakan. Saat digunakan untuk pembebanan yang terberat, logam ini yang ideal.
digunakan saat pembebanan bersifat sangat berat. Karena kekerasannya, Fosfor-Perunggu membutuhkan journal atau shaft yang benar-benar dikeraskan secara utuh. Material ini tidak akan mengalami ketidak sejajaran dan pelumasan yang bebas harus digunakan. Saat digunakan untuk pembebanan yang terberat, logam ini yang ideal.
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan
dalam pembuatan contoh product pada bearing, sebagai berikut:
1.
Berbagai jenis bearing yang
digunakan untuk tujuan yang berbeda. Beberapa jenis umum dari bantalan bantalan
bola, bantalan rol, bantalan dorong bola, bantalan rol dorong dan bantalan rol tirus
dorong.
2.
Bearing yang digunakan dalam
berbagai hal dan instrumen yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
kita. Bearing memiliki peran yang sangat penting dalam membuat
benda bergerak dengan roll.
3.
Berbagai macam bahan yang digunakan
pada proses pembuatan bearing, menyangkut pada jenis pemakaian dan kebutuhan.
4.
Bahan
bearing adalah 52100, yang mengandung kromium 1% dan karbon 1%. Baja tersebut dapat dibuat sangat
keras. 440C stainless steel digunakan
untuk bearing yang tahan terhadap suhu tinggi dan gesekan terhadap gaya